
Flores, Nama pulau ini mungkin belum sepopuler Bali atau Lombok, tapi keindahan yang dimiliki Flores bisa membuat siapa pun terdiam takjub. Terletak di timur Indonesia, Flores menyimpan beragam lanskap alam dan budaya yang memukau. Petualangan backpacking di pulau ini bukan hanya soal menaklukkan jarak, tetapi juga tentang menyatu dengan alam, budaya lokal, dan perjalanan spiritual yang sulit dilupakan.
Awal Perjalanan: Labuan Bajo, Gerbang ke Timur
Petualangan di Flores biasanya dimulai dari Labuan Bajo, kota pelabuhan yang kini tumbuh menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Selain sebagai pintu masuk ke Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo juga menjadi titik awal yang nyaman untuk para backpacker.
Dari pelabuhan ini, kamu bisa ikut tur kapal selama satu atau dua hari ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pantai Pink. Momen melihat komodo di habitat aslinya atau menyaksikan matahari terbit di Pulau Padar menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Untuk para backpacker, tersedia pilihan penginapan hemat, warung makan lokal, hingga tempat menyewa motor jika ingin eksplorasi mandiri.
Menyusuri Alam dan Budaya di Ruteng
Dari Labuan Bajo, perjalanan bisa dilanjutkan ke Ruteng, kota kecil yang dikelilingi perbukitan dan hutan. Di sini, kamu bisa melihat sawah lingko, lahan pertanian unik berbentuk jaring laba-laba yang menjadi warisan leluhur suku Manggarai.
Ruteng juga merupakan titik awal menuju Wae Rebo, desa adat yang tersembunyi di atas bukit dengan rumah tradisional berbentuk kerucut. Untuk mencapainya, kamu harus mendaki selama 3–4 jam. Tapi tenang, keramahan warga lokal dan suasana tenang desa akan membayar lelahmu.
Bajawa: Menyentuh Tradisi di Kaki Gunung
Lanjut ke Bajawa, kota sejuk di kaki Gunung Inerie. Kawasan ini kaya akan budaya megalitikum dan desa-desa adat seperti Bena dan Luba, tempat kamu bisa melihat batu pemujaan kuno dan rumah adat dengan atap jerami.
Tak jauh dari kota, kamu bisa menikmati pemandian air panas Malanage yang terletak di tengah alam. Suhu airnya hangat, sangat cocok untuk merilekskan otot setelah perjalanan panjang. Bajawa juga menjadi titik peristirahatan yang ideal sebelum melanjutkan perjalanan ke sisi timur Flores.
Menyapa Fenomena Alam di Danau Kelimutu
Salah satu destinasi wajib di Flores adalah Danau Kelimutu di Moni. Danau ini terdiri dari tiga kawah dengan warna air berbeda yang bisa berubah-ubah karena aktivitas vulkanik. Banyak backpacker yang mendaki ke puncaknya dini hari demi menyaksikan matahari terbit di atas danau. Suasananya sunyi, mistis, dan memikat.
Desa Moni sendiri juga menarik untuk disinggahi. Di sini kamu bisa menginap di homestay lokal, menyicip makanan khas Flores seperti jagung titi, dan menyaksikan tarian tradisional saat ada acara adat.
Riung dan Taman Laut 17 Pulau
Dari Moni, kamu bisa menuju Riung, desa kecil di pesisir utara yang terkenal dengan Taman Laut 17 Pulau. Meski namanya 17, sebenarnya jumlah pulaunya lebih banyak. Wisatawan biasanya menyewa kapal untuk hopping island, snorkeling, atau sekadar bersantai di pantai pasir putih.
Selain lautnya yang jernih, Riung juga terkenal dengan Gua Kelelawar di salah satu pulaunya. Waktu terbaik datang adalah pagi hari, saat ribuan kelelawar masih bergelantungan di pohon-pohon bakau.
Penutup di Maumere
Perjalanan bisa diakhiri di Maumere, kota terbesar di Flores yang relatif tenang. Meski tak seramai Labuan Bajo, Maumere punya pesonanya sendiri. Kamu bisa mengunjungi Pantai Koka yang masih sepi, menikmati senja di Teluk Maumere, atau menyelam di Kepulauan Pemana.
Maumere juga cocok untuk menyusun ulang energi sebelum kembali ke rutinitas. Beberapa hostel dan guesthouse di tepi pantai menawarkan suasana yang pas untuk menutup petualangan dengan tenang.
Tips Backpacking di Flores
-
Transportasi: Jaringan transportasi umum terbatas. Opsi terbaik adalah menyewa motor atau ikut travel antarkota.
-
Akomodasi: Homestay dan losmen banyak tersedia, sebagian besar ramah backpacker.
-
Kondisi Jalan: Siapkan fisik dan mental. Jalanan di Flores berkelok dan sering naik-turun.
-
Bahasa: Penduduk lokal ramah, meski banyak hanya fasih bahasa daerah. Sedikit kemampuan bahasa Indonesia sangat membantu.
Flores bukan destinasi yang serba instan. Tapi justru itulah daya tariknya. Petualangan backpacking di Flores memberi ruang untuk jeda, refleksi, dan koneksi yang lebih dalam dengan alam dan manusia. Melangkah ke timur berarti membuka diri untuk pengalaman yang lebih jujur dan tak tergantikan.
Sudah siap memulai jejakmu di ujung timur Nusantara? Flores menunggu untuk dijelajahi, satu langkah dan satu senyuman pada satu waktu.