Di dunia medis modern, teknologi sangat berperan penting dalam membantu proses diagnosis dan pengobatan. Salah satu prosedur yang kerap digunakan oleh dokter untuk melihat kondisi organ dalam tubuh secara langsung adalah endoskopi. Prosedur ini banyak dilakukan untuk mendeteksi penyakit di sistem pencernaan, mulai dari kerongkongan, lambung, hingga usus besar.

PAFI LIWA (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk lebih mengenal prosedur endoskopi, terutama dalam hal kapan prosedur ini diperlukan, serta bagaimana persiapannya agar pasien tidak merasa khawatir atau cemas saat menjalaninya.

Apa Itu Endoskopi?

Endoskopi adalah prosedur medis yang menggunakan alat khusus bernama endoskop. Alat ini berupa selang tipis dan lentur dengan kamera kecil di ujungnya yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau lubang tubuh lainnya, tergantung pada tujuan pemeriksaan.

PAFI LIWA menjelaskan bahwa dengan alat ini, dokter bisa melihat secara langsung kondisi organ dalam tanpa perlu pembedahan. Gambar dari kamera akan muncul di layar monitor, sehingga dokter bisa mendeteksi adanya luka, peradangan, polip, atau bahkan kanker.

Kapan Endoskopi Diperlukan?

Tidak semua keluhan kesehatan memerlukan endoskopi. Biasanya, dokter akan merekomendasikan prosedur ini jika ada gejala-gejala tertentu yang mencurigakan, seperti:

  • Sakit perut berkepanjangan yang tidak diketahui penyebabnya

  • Mual dan muntah tanpa alasan yang jelas

  • Sulit menelan atau nyeri saat menelan

  • Perubahan kebiasaan buang air besar (diare kronis atau sembelit parah)

  • Pendarahan dari saluran pencernaan, seperti muntah darah atau tinja berdarah

  • Penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas

PAFI LIWA menyebutkan bahwa endoskopi tidak hanya digunakan untuk mendiagnosis, tetapi juga dapat digunakan dalam tindakan terapeutik, misalnya untuk mengambil sampel jaringan (biopsi), mengangkat polip, atau menghentikan perdarahan.

Jenis-jenis Endoskopi

Ada beberapa jenis endoskopi yang disesuaikan dengan bagian tubuh yang diperiksa, di antaranya:

  • Gastroskopi: untuk melihat kerongkongan, lambung, dan bagian awal usus halus.

  • Kolonoskopi: untuk memeriksa usus besar.

  • Bronkoskopi: untuk melihat saluran napas dan paru-paru.

  • Histeroskopi: untuk memeriksa bagian dalam rahim.

PAFI LIWA mendorong pasien untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani prosedur, agar jenis endoskopi yang dipilih sesuai dengan gejala yang dirasakan.

Apa yang Perlu Dipersiapkan?

Sebelum menjalani endoskopi, pasien biasanya akan diminta berpuasa selama beberapa jam. Untuk kolonoskopi, dokter mungkin akan memberikan obat pencahar sehari sebelumnya untuk membersihkan usus.

PAFI LIWA menekankan pentingnya memberi tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi, terutama jika mengandung pengencer darah, karena ini dapat memengaruhi prosedur.

Pasien juga dianjurkan untuk datang bersama pendamping, terutama jika endoskopi dilakukan dengan bantuan obat penenang (sedasi), karena setelah prosedur, pasien mungkin akan merasa mengantuk dan tidak boleh langsung menyetir.

Apakah Endoskopi Menyakitkan?

Banyak orang khawatir bahwa endoskopi akan terasa menyakitkan. Namun, menurut PAFI LIWA, umumnya pasien hanya merasa tidak nyaman atau sensasi seperti ingin muntah (terutama pada gastroskopi). Dokter biasanya memberikan obat bius lokal atau sedasi ringan agar pasien merasa lebih tenang selama prosedur berlangsung.

Prosedur ini biasanya hanya memakan waktu 15–30 menit, dan pasien bisa pulang pada hari yang sama.

Risiko dan Efek Samping

Walaupun tergolong aman, endoskopi tetap memiliki risiko, meskipun sangat kecil. Beberapa kemungkinan efek samping yang bisa terjadi antara lain:

  • Nyeri tenggorokan setelah gastroskopi

  • Kembung atau rasa penuh setelah kolonoskopi

  • Pendarahan ringan, terutama jika dilakukan biopsi

  • Reaksi terhadap obat sedasi

PAFI LIWA menyarankan agar pasien segera menghubungi dokter jika mengalami demam tinggi, nyeri perut hebat, atau muntah darah setelah prosedur.

Endoskopi adalah prosedur penting dalam dunia medis yang membantu dokter untuk melihat kondisi organ dalam secara langsung dan akurat. Dengan pemahaman yang tepat, pasien tidak perlu takut atau cemas menjalani prosedur ini.

PAFI LIWA berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat agar lebih sadar dan siap menghadapi berbagai prosedur medis, termasuk endoskopi. Konsultasikan gejala Anda dengan tenaga medis terpercaya, karena deteksi dini sering kali menjadi kunci utama dalam penyembuhan.